Kamis, 12 Juni 2014

Denyut Nadi


PEMERIKSAAN VITAL SIGN
1. Denyut Nadi
Nadi adalah sensasi denyutan seperti gelombang yang dapat dirasakan/dipalpasi di arteri perifer, terjadi karena gerakan atau aliran darah ketika kontraksi jantung.

Jantung bekerja memompa darah ke sirkulasi tubuh (oleh ventrikel kiri) dan paru (oleh ventrikel kanan). Melalui ventrikel kiri, disemburkan darah ke aorta dan kemudian di teruskan ke arteri di seluruh tubuh, sebagai akibatnya, timbul suatu gelombang tekananan yang bergerak cepat pada arteri dan dapat dirasakan sebagai denyut nadi. jadi, dengan menghitung denyut nadi dapat diketahui frekuensi denyut jantung dalam satu menit.
Lokasi pemeriksaan denyut nadi dapat di lakukan di a.femoralis, a.poplitea, a.tibialis posterior, a.dorsalis pedis, a.radialis, dan lain-lain. Prinsipnya, pulsasi arteri dapat diraba jika arteri tersebut memiliki dasar yang keras. Dalam praktek sehari-hari, pemeriksaan pulsasi a.radialis paling sering di lakukan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYu6344DGCkSFmKfH6nCa_PJoqIWVsOV6NrJoufky0n8EQgDOBP0EHe-DAGIKJI9qcFIl6V8mMEv_aWh-lj8ysFrpNUtnC2Iilm69Mt7DaGuW3kmaVqffCgQy46W1b1qUvDL38wdupCGYz/s320/Titik+Pemeriksaan+Denyut+Nadi.jpg-w=251&h=342
Gambar 1. Titik Pemeriksaan Denyut Nadi


Penilaiaan denyut nadi meliputi :
a. Tegangan Nadi
Tegangan nadi biasanya di pengaruhi oleh tekanan darah. Terdiri dari :
  1. Pulsasi normal.
  2. Pulsasi molis (tegangan nadi lunak).
  3. Pulsasi durus (tegangan nadi keras).
b. Isi Nadi
Isi Nadi tergantung pada curah jantung (cardiac output) dan keadaan pembuluh darah.

c. Gelombang Nadi
  1. Pulsasi celer (gelombang nadi tinggi)
  2. pulsasi tardus (gelombang nadi rendah)
d. Frekuensi
  1. Takikardia (>100 kali/menit)
  2. Brakikardia (<60 kali/menit)
  3. Takikardi relatif
  4. Brakikardi relatif
e. Irama
  1. Pulsasi reguler (irama nadi teratur)
  2. Pulsasi ireguler (irama nadi tidak teratur)

Faktor yang mempengaruhi nadi
  1. Usia; Peningkatan usia, nadi berangsur menurun.
  2. Jenis kelamin; Pria sedikit lebih rendah dari wanita (P = 60-65 kali/menit ketika istirahat, W = 7-8 kali/menit lebih cepat).
  3. Circadian rhythm; Rata-rata menurun pada pagi hari dan meningkat pada siang dan sore hari.
  4. Bentuk tubuh; tinggi, langsing biasanya denyut jantung lebih pelan dan nadi lebih sedikit dibandingkan orang gemuk.
  5. Aktivitas; Nadi akan meningkat ketika beraktifitas dan akan menurun ketika istirahat.
  6. Stress dan emosi; Rangsangan saraf simpatis dan emosi seperti cemas, takut, gembira dapat meningkatkan denyut jantung dan nadi.
  7. Suhu tubuh; Setiap peningkatan 1 derajat Fahrenheit nadi akan meningkat 10 kali/menit, peningkatan 1 derajat Celcius nadi meningkat 15 kali/menit. Sebaliknya bila terjadi penurunan suhu tubuh maka nadi akan menurun.
  8. Volume darah; Kehilangan darah yang berlebihan akan menyebabkan peningkatan nadi.
  9. Obat-obatan; beberapa obat dapat menurunkan atau meningkatkan kontraksi jantung. contohnya, golongan digistalis dan sedatif dapat menurunkan HR. Caffein, nicotine, cocaine, hormon tyroid, dan adrenalin dapat meningkatkan HR.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilweEo5j4Cd5UWkyPdV8CEvibAYcg5jMGh8Tz3NwOGHkFg-r1fuwM4ii6dyZVXGCfV6aLlBl6aHuY79zHQojXEHQiAX4cZXphLoi85HSp7Vhs0FNOyP8CbVk9SBza_5BuTINeGJJv1NKLJ/s320/Tabel+Denyut+Nadi+Normal.png
Gambar 2. Tabel Denyut Nadi Normal


2. Tekanan Darah
Tekanan darah pada arteri bervariasia sesuai dengan siklus jantung, yaitu memuncak pada waktu sistole dan sedikit menurun pada waktu diastole. Pada saat ventrikel berkontraksi, darah akan dipompa ke seluruh tubuh, hal ini disebut tekanan darah sistole, dan pada saat ventrikel rileks darah dari atrium masuk ke ventrikel, tekanan aliran darah pada waktu ventrikel sedang rileks tersebut disebut tekanan darah diastole. Tingginya tekanan darah dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya aktivitas fisik, keadaan emosi, rasa sakit, suhu sekitar, pengunaan kopi, tembakau, dll.

Tekanan darah pada dewasa (JNC VII: JAMA 289:256)
  • Normal : <120 mmHg / <80 mmHg
  • Prehipertensi : 120-139 mmHg / 80-89 mmHg
  • Hipertensi stadium 1 : 140-159 mmHg / 90-99 mmHg
  • Hipertensi stadium 2 : > 160 mmHg / > 100mmHg
  •  
Tekanan darah pada anak-anak
  • Umur 1 tahun :  102 mmHg / 55 mmHg
  • umur 5 tahun : 112 mmHg / 69 mmHg
  • Umur 10 tahun : 119 mmHg / 78 mmHg

3. Pernapasan
Bernapas adalah suatu tindakan yang tidak disadari, diatur oleh batang otak dan dilakukan dengan bantuan otot-otot pernapasan. pada waktu inspirasi, diafragma dan otot-otot interkostalis berkontraksi memperluas rongga toraks dan memekarkan paru-paru. Dinding dada akan bergerak ke atas, ke depan, dan ke lateral, sedangkan diafragma bergerak ke bawah. setelah inspirasi berhenti, paru-paru akan mengkerut, diafragma akan naik secara pasif dan dinding dada akan kembali ke posisi semula.

Penilaian pada pemeriksaan pernapasan meliputi :
a. Tipe Pernapasan
  1. Pernapasan abomino-torakal : Pernafasan abdominal lebih dominan dibandingkan toraks, umumnya pada laki-laki.
  2. Pernapasan torako-abdominal : Pernapasan torakal lebih dominan dibanding abdomen, pada perempuan.
b. Frekuensi
  1. Normal : 16-24 kali/menit (tetapi ada juga referensi yang menyatakan 12-20 kali/menit).
  2. Polipnea (takipnu) : Pernapasan cepat.
  3. Oligopnea (bradipnu) : Pernapasan yang lebih lambat.
3. Kedalaman Pernapasan
  1. Pernapasan normal
  2. Pernapasan dangkal

4. Suhu Tubuh
Ada dua macam suhu tubuh :
  1. Suhu Inti : adalah suhu Jaringan dalam tubuh (rongga abdomen dan rongga pelvic), suhu ini relatif konstan.
  2. Suhu permukaan : adalah suhu permukaan tubuh (kulit, subkutan, dan lemak), suhu ini naik dan turun merespon terhadap lingkungan.
Suhu tubuh diperiksa dengan termometer badan, dan dapat berupa termometer air raksa atau termometer elektrik. pemeriksaan dapat dilakukan pada mulut, aksila atau rektum. pengukuran suhu melalui mulut biasanya lebih mudah dan hasilnya lebih tepat dibandingkan melalui rektum, tetapi termometer air raksa dengan kaca tidak layak dipakai untuk mulut pada penderita yang tidak sadar, gelisah, atau tidak dapat menutup mulutnya.

Pemeriksaan secara rektum biasanya memberikan hasil pemeriksaan yang lebih tinggi sebesar 0,4-0,5 derajat dibandingkan lewat mulut. Suhu tubuh normal : 36,6 derajat celcius - 37,2 derajat celcius. Pada cuaca yang panas dapat meningkatkan hingga 0,5 derajat celcius suhu normal. Suhu aksila 0,5 derajat celcius lebih rendah dari suhu mulut.

Jenis Suhu
  • Hiperpireksia (>41,6 derajat celcius)
  • Hiportermia (<35 derajat celcius)

Akhirnya selesai juga postingan kita tentang vital sign dan pemeriksaannya, semoga bermanfaat. :)
Kalau sudah baca, di tunggu komentarnya ya...

Sumber :
Buku Panduan Skill Lab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar