Jumat, 17 Oktober 2014

carthami flos

MAKALAH
FARMAKOGNOSI
CARTHAMI FLOS


DI SUSUN OLEH:
§  AI GITA AGUSTINA K
§  LUTFIAN HADI NURAINI
§  NABILA NUR SYAADAH
§  SITI SARAH ARRAHMAH

KELAS : XI.B

SMK FARMASI BHAKTI KENCANA CITEUREUP
JL.RAYA TAJUR KP.BABAKAN DES.TARIKOLOT
CITEUREUP – BOGOR



Kata pengantar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul "CARTHAMI FLOS".

Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai sumber, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya .
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi.

Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Citeureup, 02 Oktober 2014

Penyusun





BAB I
PENDAHULUAN  

A.    Latar Belakang Masalah

Pengertian simplisia menurut Departemen Kesehatan RI adalah bahan alami yang digunakan untuk obat dan belum mengalami perubahan proses apa pun, dan kecuali dinyatakan lain umumnya berupa bahan yang telah dikeringkan.

B.    Alasan

Alasan kami membuat Makalah ini adalah agar kami dapat mengetahui secara lebih detail tentang Simplisia Carthami Flos.

C.    Tujuan

Tujuan kami membuat Makalah Simplisia tentang Carthami Flos yaitu agar kami lebih mempunyai pengetahuan yang banyak tentang Simplisia Carthami Flos.

D.    Manfaat

Manfaat kami setelah kami membuat Makalah tentang Simplisa Carthami Flos yaitu, kami menjadi lebih tahu akan simplisia Chartami Flos. Dengan membuat makalah tentang simplisia ini, pengetahuan kami juga menjadi lebih banyak akan simplisia tanaman.



BAB II
ISI


CARTHAMI FLOS

Nama Lain                            : Kembang pulu, Kesumba

   Nama Tanaman Asal           : Carthamus tinctorius ( L. )

 Keluarga                              : Asteraceae

Zat Berkhasiat Utama / Isi    : Zat warna merah kartamin, zat warna kuning saflawer, lendir, minyak        
                                             Lemak

 Penggunaan                        : Laksativa

      Pemerian                             : Bau agak aromatis, rasa pahit

      Bagian Yang Digunakan      : Bunga dari bunga majemuk

      Waktu Panen                       : Untuk tujuan produksi zat warna, panenan dilakukan sebelum bunga
         yang telah sepenuhnya mekar menjadi layu dan ini terjadi pada hari
        kedua atau ketiga. Keterlambatan waktu panen atau karena hujan selama
        masa berbunga akan menyebabkan berkurangnya  zat warna yang dapat
        dipanen

      Jenis Dan Perbedaan          :
      Ada Dua Varietas :
1.      Daun dengan duri disebut Varietas Typicus tujuan produksi minyak
2.      Daun dengan sedikit duri ( Jarang ) disebut Varietas Inermis terutama untuk tujuan produksi zat 
       Warna

 Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik



Detil data Carthamus tinctorius L.
[Print | Back]

Spesies :
Carthamus tinctorius L.
Nama Lokal :
kembang pulu (Jawa), kesumba (Jawa), rale (Bugis), rale (Sulawesi Selatan)
Deskripsi :
Herba tegak tinggi 0,5 - 1,5 m. Batang permukaannya kasar warna coklat keputihan. Daun kecil, duduk daun melekat di batang atau di ujung batang, bentuk daun bundar telur sampai elip atau lanset. Perbungaan majemuk warna bunga kuning, oranye sampai oranye kemerahan sampai merah darah.
Distribusi/Penyebaran :
Banyak dijumpai di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumbawa, Sulawesi Selatan (Bone), Madura.
Habitat :
Tumbuh mulai dari dataran rendah sampai ketinggian ± 500 m dpl.
Perbanyakan :
Dahulu pernah dibudidayakan di daerah Surakarta, Surabaya, Ponorogo, Bone. Saat ini sudah tidak pernah dibudidayakan di perkebunan, walaupun kadang-kadang tampak beberapa tanaman ini di pekarangan atau di ladang-ladang kering setelah panen padi.
Manfaat tumbuhan :
Kembang pulu ditambah dengan abu buah jangkang memberikan warna merah yang dipakai oleh masyarakat di Jawa Tengah. Sedangkan bila kembang pulu dicampur dengan jangkang, jeruk, kunyit menghasilkan warna jingga yang dipakai oleh masyarakat di Jawa Tengah.
Sumber Prosea :
14: Vegetable oils and fats p.70-76 (author(s): Oyen, LPA ; Umali, BE)
Kategori :
Pewarna alami




BAB III
PENUTUP


DAFTAR PUSTAKA






Tidak ada komentar:

Posting Komentar