PEMERIKSAAN VITAL SIGN
1. Denyut Nadi
Nadi adalah sensasi
denyutan seperti gelombang yang dapat dirasakan/dipalpasi di arteri perifer,
terjadi karena gerakan atau aliran darah ketika kontraksi jantung.
Jantung bekerja
memompa darah ke sirkulasi tubuh (oleh ventrikel kiri) dan paru (oleh ventrikel
kanan). Melalui ventrikel kiri, disemburkan darah ke aorta dan kemudian di
teruskan ke arteri di seluruh tubuh, sebagai akibatnya, timbul suatu gelombang
tekananan yang bergerak cepat pada arteri dan dapat dirasakan sebagai denyut
nadi. jadi, dengan menghitung denyut nadi dapat diketahui frekuensi denyut
jantung dalam satu menit.
Lokasi pemeriksaan denyut nadi dapat di lakukan di a.femoralis,
a.poplitea, a.tibialis posterior, a.dorsalis pedis, a.radialis, dan lain-lain.
Prinsipnya, pulsasi arteri dapat diraba jika arteri tersebut memiliki dasar
yang keras. Dalam praktek sehari-hari, pemeriksaan pulsasi a.radialis paling
sering di lakukan.
Penilaiaan denyut nadi meliputi :
a. Tegangan Nadi
Tegangan nadi biasanya di pengaruhi oleh tekanan darah. Terdiri
dari :
- Pulsasi
normal.
- Pulsasi
molis (tegangan nadi lunak).
- Pulsasi
durus (tegangan nadi keras).
b. Isi Nadi
Isi Nadi tergantung pada curah jantung (cardiac output) dan
keadaan pembuluh darah.
c. Gelombang Nadi
- Pulsasi
celer (gelombang nadi tinggi)
- pulsasi
tardus (gelombang nadi rendah)
d. Frekuensi
- Takikardia
(>100 kali/menit)
- Brakikardia
(<60 kali/menit)
- Takikardi
relatif
- Brakikardi
relatif
e. Irama
- Pulsasi
reguler (irama nadi teratur)
- Pulsasi
ireguler (irama nadi tidak teratur)
Faktor yang mempengaruhi nadi
- Usia; Peningkatan usia, nadi berangsur menurun.
- Jenis
kelamin; Pria sedikit lebih rendah
dari wanita (P = 60-65 kali/menit ketika istirahat, W = 7-8 kali/menit
lebih cepat).
- Circadian
rhythm; Rata-rata menurun pada
pagi hari dan meningkat pada siang dan sore hari.
- Bentuk
tubuh; tinggi, langsing biasanya
denyut jantung lebih pelan dan nadi lebih sedikit dibandingkan orang
gemuk.
- Aktivitas; Nadi akan meningkat ketika beraktifitas dan akan
menurun ketika istirahat.
- Stress
dan emosi; Rangsangan saraf simpatis
dan emosi seperti cemas, takut, gembira dapat meningkatkan denyut jantung
dan nadi.
- Suhu
tubuh; Setiap peningkatan 1
derajat Fahrenheit nadi akan meningkat 10 kali/menit, peningkatan 1
derajat Celcius nadi meningkat 15 kali/menit. Sebaliknya bila terjadi
penurunan suhu tubuh maka nadi akan menurun.
- Volume
darah; Kehilangan darah yang
berlebihan akan menyebabkan peningkatan nadi.
- Obat-obatan; beberapa obat dapat menurunkan atau meningkatkan
kontraksi jantung. contohnya, golongan digistalis dan sedatif dapat
menurunkan HR. Caffein, nicotine, cocaine, hormon tyroid, dan adrenalin
dapat meningkatkan HR.
2. Tekanan Darah
Tekanan darah pada arteri bervariasia sesuai dengan siklus
jantung, yaitu memuncak pada waktu sistole dan sedikit menurun pada waktu
diastole. Pada saat ventrikel berkontraksi, darah akan dipompa ke seluruh
tubuh, hal ini disebut tekanan darah sistole, dan pada saat
ventrikel rileks darah dari atrium masuk ke ventrikel, tekanan aliran darah
pada waktu ventrikel sedang rileks tersebut disebut tekanan darah
diastole. Tingginya tekanan darah dipengaruhi oleh beberapa faktor,
misalnya aktivitas fisik, keadaan emosi, rasa sakit, suhu sekitar, pengunaan
kopi, tembakau, dll.
Tekanan darah pada dewasa (JNC VII: JAMA 289:256)
- Normal
: <120 mmHg / <80 mmHg
- Prehipertensi
: 120-139 mmHg / 80-89 mmHg
- Hipertensi
stadium 1 : 140-159 mmHg / 90-99 mmHg
- Hipertensi
stadium 2 : > 160 mmHg / > 100mmHg
Tekanan darah pada anak-anak
- Umur
1 tahun : 102 mmHg / 55 mmHg
- umur
5 tahun : 112 mmHg / 69 mmHg
- Umur
10 tahun : 119 mmHg / 78 mmHg
3. Pernapasan
Bernapas adalah
suatu tindakan yang tidak disadari, diatur oleh batang otak dan dilakukan
dengan bantuan otot-otot pernapasan. pada waktu inspirasi, diafragma dan
otot-otot interkostalis berkontraksi memperluas rongga toraks dan memekarkan
paru-paru. Dinding dada akan bergerak ke atas, ke depan, dan ke lateral, sedangkan
diafragma bergerak ke bawah. setelah inspirasi berhenti, paru-paru akan
mengkerut, diafragma akan naik secara pasif dan dinding dada akan kembali ke
posisi semula.
Penilaian pada pemeriksaan pernapasan meliputi :
a. Tipe Pernapasan
- Pernapasan
abomino-torakal : Pernafasan abdominal lebih dominan dibandingkan toraks,
umumnya pada laki-laki.
- Pernapasan
torako-abdominal : Pernapasan torakal lebih dominan dibanding abdomen,
pada perempuan.
b. Frekuensi
- Normal
: 16-24 kali/menit (tetapi ada juga referensi yang menyatakan 12-20
kali/menit).
- Polipnea
(takipnu) : Pernapasan cepat.
- Oligopnea
(bradipnu) : Pernapasan yang lebih lambat.
3. Kedalaman Pernapasan
- Pernapasan
normal
- Pernapasan
dangkal
4. Suhu Tubuh
Ada dua macam suhu tubuh :
- Suhu
Inti : adalah suhu Jaringan dalam tubuh (rongga abdomen dan rongga
pelvic), suhu ini relatif konstan.
- Suhu
permukaan : adalah suhu permukaan tubuh (kulit, subkutan, dan lemak), suhu
ini naik dan turun merespon terhadap lingkungan.
Suhu tubuh diperiksa dengan termometer badan, dan dapat berupa
termometer air raksa atau termometer elektrik. pemeriksaan dapat dilakukan pada
mulut, aksila atau rektum. pengukuran suhu melalui mulut biasanya lebih mudah
dan hasilnya lebih tepat dibandingkan melalui rektum, tetapi termometer air
raksa dengan kaca tidak layak dipakai untuk mulut pada penderita yang tidak
sadar, gelisah, atau tidak dapat menutup mulutnya.
Pemeriksaan secara rektum biasanya memberikan hasil pemeriksaan
yang lebih tinggi sebesar 0,4-0,5 derajat dibandingkan lewat mulut. Suhu tubuh
normal : 36,6 derajat celcius - 37,2 derajat celcius. Pada cuaca yang panas
dapat meningkatkan hingga 0,5 derajat celcius suhu normal. Suhu aksila 0,5
derajat celcius lebih rendah dari suhu mulut.
Jenis Suhu
- Hiperpireksia
(>41,6 derajat celcius)
- Hiportermia
(<35 derajat celcius)
Akhirnya selesai juga postingan kita tentang vital sign dan
pemeriksaannya, semoga bermanfaat. :)
Kalau sudah baca, di tunggu komentarnya ya...
Sumber :
Buku Panduan Skill Lab