stress dan adaptasi
Pengertian Stress
Stres biasanya dipersepsikan sebagai sesuatu yang negatif
padahal tidak. Seseorang yang mengalami stres karena sebuah jabatan disebut
sebagai eustres. Terjadinya stres
dapat disebabkan oleh sesuatu yang dinamakan stresor. Bentuk stresor ini dapat
dari lingkungan, kondisi dirinya serta pikiran. Dalam pengertian stres itu
sendiri juga dapat dikatakan sebagai stimulus di mana penyebab stres dianggap
sebagai sesuatu hal yang biasa. Stres juga dapat dikatakan sebagai respons
artinya dapat merespons apa yang terjadi, juga disebut sebagai transaksi yakni
hubungan antara stresor dianggap positif karena adanya interaksi antara
individu dengan lingkungan.
Berdasarkan hal tersebut, maka setiap individu akan
mengalami stress karena adanya stimulus (stressor), dimana stimulus tersebut
dapat menimbulkan perubahan atau masalah (stress) yang memerlukan cara
menyelesaikan atau menyesuaikan kondisi terhadap masalah tersebut (koping)
sehingga individu dapat menjadi lebih baik atau menjadi adaptif .
Stres menurut:
1. Stress adalah realitas kehidupan setiap hari yang tidak dapat dihindari.
Stres disebabkan oleh perubahan yang memerlukan penyesuaian (Keliat, B. A., 1999).
2. Stres adalah segala situasi dimana tuntutan non spesifik mengharuskan
seorang individu untuk berespon atau melakukan tindakan (Selye, 1976).
3. Stres psikologis sebagai hubungan khusus antara seseorang dengan
lingkungannya yang dihargai oleh orang lain tersebut sebagai pajak terhadap
sumber dayanya dan membahayakan kemapanannya (Lazarus Folkman, 1994).
4. Stres dianggap sebagai faktor predisposisi atau pencetus yang meningkatkan
kepekaaan individu terhadap penyakit (Rahe,
1975).
Pandangan Stres
Dalam memahami tentang stres, para ahli berbeda-beda
mendefinisikannya karena memiliki pandangan teori yang tidak sama. Untuk lebih
jelas tentang stres sebenarnya, maka dapat diketahui beberapa pandangan
diantaranya :
a. Pandangan Stres
Sebagai Stimulus
Pandangan ini menyatakan stres sebagai suatu stimulus yang menuntut, di
mana semakin tinggi besar tekanan yang dialami sesorang, maka semakin besar
pula stres yang dialami.
b. Pandangan Stres Sebagai Respons
Mengidentifikasikan stres sebagai respons individu terhadapstresor yang
diterima, di mana ini sebagai akibat respons fisiologis dan emosional.
c. Pandangan Stres Sebagai Transaksional
Pandangan ini merupakan suatu interaksi antara individu dengan lingkungan
dengan meninjau dari kemampuan individu dalam mengatasi maslah dan terbentuknya
sebuah koping. Dalam interaksi dengan lingkungan ini dapat diukur situasi yang
potensial mengandung stres dengan mengukur dari persepsi individu terhadap
masalah, mengkaji kemampuan seseorang atau sumber-sumber yang tersedia yang
diarahkan mengatasi masalah.
Macam-Macam Stres
Ditinjau dari penyebabnya, maka stres dibagi menjadi tujuh macam, di
antaranya :
1. Stres fisik
Stres yang disebabkan karena keadaan fisik seperti karena temperatur yang tinggi
atau yang sangat rendah, suara yang bising, sinar matahari atau karena tegangan
arus listrik.
2. Stres kimiawi
Stres ini disebabkan karena zat kimia seperti adanya obat-obatan, zat
beracun asam basa, faktor hormon atau gas dan prinsipnya karena pengaruh
senyawa kimia.
3. Stres mikrobiologik
Stres ini disebabkan karena kuman seperti adanya virus, bakteri, atau
parasit.
4. Sres fisiologik
Stres yang disebabkan karena gangguan fungsi organ tubuh dsiantaranya
gangguan dari struktur tubuh, fungsi jaringa, organ dan lain-lain.
5. Stres proses pertumbuhan dan perkembangan
Stres yang disebabkan karena proses pertumbuhan dan perkemabangan seperti
pada pbertas, perkawinan dan proses lanjut usia.
6.Stres psikis atau emosional
Stres yang disebabkan karena gangguan situasi psikologis atau
ketidakmampuan kondisi psikologis untuk menyesuaikan diri seperti hubungan
interpersonal, sosial budaya stau faktor keagamaan.
Sumber Stresor
Sumber stresor merupakan asal dari penyebab suatu stres
yang dapat mempengaruhi sifat dari stresor seperti lingkungan, baik secara
fisik, psikososial maupun spiritual. Sumber stresor lingkungan fisik
dapat berupa fasilitas-fasilitas seperti air minum, makan atau tempat-tempat
umum sedangkan lingkungan psikososial dapat berupa suara kesehatan atau orang
yang ada disekitarnya, sedangkan lingkungan spiritual dapat berupa tempat
pelayanan keagamaan seperti fasilitas ibadah atau lainnya.
Sumber stresor yang lain adalah diri sendiri yang dapat
berupa perubahan fisiologis dalam tubuh, seperti adanya operasi, obat-obatan
atau lainnya. Sedangkan sumber stresor dari pikiran adalah berhubungan dengan
penilaian seseorang terhadap status kesehatan yang dialami serta pengaruh
terhadap dirinya.
Selain sumber stresor di atas, stres yang dialami manusia
dapat berasal dari berbagai sumber dari dalam diri seseorang, keluarga dan
lingkungan.
A. Sumber Stres di Dalam Diri
Sumber stres dalam diri sendiri pada umumnya dikarenakan
konflik yang terjadi antara keinginan dan kenyataan berbeda, dalam hal ini
adalah berbagai permasalahan yang terjadi yang tidak sesuai dengan dirinya dan
tidak mampu diatsi, maka dapat menimbulkan suatu stres.
B. Sumber Stres di
Dalam Keluarga
Stres ini bersumber dari masalah kelurga ditandai dengan adanya
perselisihan masalah keluarga, masalah keuangan serta adanya tujuan yang
berbeda diantara keluarga permasalahan ini akan selalu menimblkan suatu keadaan
yang dinamakan stres.
C. Sumber Stres di Dalam Lingkungan
Sumber stres ini dapat terjadi di lingkungan atau
masyarakat pada umumnya, seperti lingkungan pekerjaan, secara umum disebut
sebagai stres pekerja karena lingkungan fisik, dikarenakan kurangnya hubungan
interpersonal serta kurangnya adanya pengakuan di masyarakat sehingga tidak
dapat berkembang.
Model Stres Kesehatan
Model stres kesehatan merupakan suatu
model di mana stres dapat mempengaruhi status kesehatan seseorang, model ini
terdiri dari beberapa unsur di antaranya :
Unsur langsung di mana stres dapat
menghasilkan atau mempengaruhi secara langsung dari perubahan fisiologis dan
psikologis, seperti adanya ketegangan (stres) akan menyebabkan terjadinya
proses pelepasan hormon secara langsung yaitu hormon katekolamin dan
kortikosteroid yang kondisi jantung berdebar-debar, denyut nadi cepat dan
lain-lain
1. Unsur kepribadian, bahwa stres dapat dipengaruhi karena adanya tipe kepribadian yang
memudahkan timbulnya kesakitan.
2. Unsur interaktif, stres dapat menyebabkan ketidakkebalan tubuh sehingga tubuh akan menjadi
mudah terjadi gangguan pada tubuh baik biologis maupun psikologis. Proses ini
dikarenakan adanya interaksi antara faktor dari dalam untuk mempertahankan
keseimbangan tubuh.
3. Unsur perilaku sehat, stres dapat secara tidak langsung mempengaruhi kesakitan akan tetapi
dapat merubah perilaku terlebih dahulu seperti adanya peningkatan konsumsi
alkohol, rokok, dan lain-lain.
4. Unsur perilaku sakit, stres dapat mempengaruhi secara langsung terhadap kesakitan tanpa
menyebabkan adanya perilaku sakit seperti mencari bantuan pengobatan.
Faktor Pengaruh Respons Terhadap Stresor
Respons terhadap stresor yang diberikan setiap individu
akan berbeda berdasarkan faktor yang akan mempengaruhi dari stresor tersebut,
dan koping yang dimiliki individu, di antara stresor yang dapat mempengaruhi
respons tubuh antara lain :
1. Sifat stresor
Sifat streor merupakan faktor yang dapat mempengaruhi respons tubuh
terhadap stresor. Sifat stresor ini dapat berupa tiba-tiba atau
berangsur-angsur, sifat ini pada setiap individudapat berbeda tergantung dari
pemahaman tentang arti stresor.
2. Durasi stresor
Lamanya durasi stresor yang dialami klien akan mempengaruhi respons tubuh.
Apabila stresor yang dialami lebih lama, maka respons yang dialaminya juga akan
lebih lama dan dapat mempengaruhi dari fungsi tubuh yang lain.
3. Jumlah stresor
Jumlah stresor yang dialami seseorang dapat menentukan respons tubuh.
Semakin banyak stresor yang dialami seseorang , dapat menimbulkan dampak yang
besar bagi fungsi tubuh juga sebaliknya dengan jumlah stresor yang dialami
banyak dan mampu menghadapinya, maka semakin baik dalam mengatasinya sehingga
kemampuan adaptifnya akan semakin baik pula.
4. Pengalaman masa lalu
Pengalaman ini juga dapat mempengaruhi respons tubuh terhadap stresor yang
dimiliki. Semakin banyak stresor dan pengalaman yang dialami dan mampu
menghadapinya, maka semakin baik dalam mengatasinya sehingga
kemampuan adaptifnya akan semakin baik pula.
5. Tipe kepribadian
Tipe kepribadian seseorang juga dapat mempengaruhi respons terhadap
stresor. Apabila seseorang yang memiliki tipe kepribadian ambisius, agresif,
kompetitif, kurang sabar, mudah tegang, mudah tersinggung, mudah marah, bekerja
tidak kenal waktu, bicara cepat, pandai berorganisai dan memimpin, lebih suka
bekerja sendirian bila ada tantangan, kaku terhadap waktu, ramah, berpendirian
kuat akan lebih rentan terkena stres dibandingkan seseorang yang tipe
kepribadian tidak agresif, penyabar, senang, tidak mudah tersinggung, lebih
suka kerjasama, mudah bergaul, dan lain-lain.
6. Tingkat
perkembangan
Semakin matang perkembangan seseorang, maka semakin baik pula kemampuan
untuk mengatasinya. Dalam perkembangannya kemampuan individu dalam mengatasi
stresor dan respons terhadapnya berbeda-beda dan stresor yang dihadapinya pun
berbeda yang dapat digambarkan sebagai berikut :
Tahap Perkembagan
|
Jenis Stresor
|
Anak
Remaja
Dewasa muda
Dewasa tengah
Dewasa tua
|
Konflik mandiri dan ketergantungan orang tua
Mulai sekolah
Hubungan dengan teman sebaya
Kompetisi dengan teman
Perubahan tubuh
Hubungan dengan teman
Seksualitas
Mandiri
Menikah
Meninggalkan rumah
Mulai bekerja
Melanjutkan pendidikan
Membesarkan anak
Menerima proses menua
Satus sosial
Usia lanjut
Penyesuaian diri masa pensiun
Proses kematian
|
Tahapan Stres
Tahapan stres menurut Van Amberg tahun 1979, yang terbagi enam tahapan di
antaranya:
1. Tahap pertama
Merupakan tahap yang ringan dari stres yang ditandai dengan adanya
semangfat bekerja besar, pengelihatannya tajam tidak seperti pada umumnya,
merasa mampu menyelesaikan pekerjaan yang tidak tidak biasanya, kemudian merasa
senang akan pekerjaan akan tetapi kemampuan yang dimilikinya semakin berkurang.
2. Tahap Kedua
Pada stres tahap ini seseorang memiliki ciri sebagai berikut adanya
perasaan letih sewaktu bangun pagi yang semestinya segar, terasa lelah sesudah
makan siang, cepat lelah menjelang sore, sering mengeluh lambung atau perut
tidak nyaman, denyut jantung berdebar-debar lebih dari biasanya, otot-otot
punggung dan tengkuk semakin tegang dan tidak bisa santai.
3. Tahap Ketiga
Pada tahap ini apabila seseorang mengalami gangguan seperti pada lambung
dan usus seperti adanya keluhan gastritis, buang air besar tidak teratur
ketegangan otot semakin terasa, perasaan tidak tenang, gangguan pola tidur
seperti sukar mulai untuk tidur, terbangun tengah malam dan sukar kembali
tidur, lemah, terasa seperti tidak memiliki tenaga.
4. Tahap Keempat
Tahap ini seseorang akan mengalami gejala seperti segala pekerjaan yang
menyenangkan terasa membosankan, kehilangan kemmampuan untuk merespons secara
adekuat, tidak mampu melaksanakan kegiatan sehari-hari, adanya
gangguan pola tidur, sering menolak ajakan karena tidak bergairah, kemampuan mengingat
dan konsentrasi menurun karena adanya perasaan ketakutan dan kecemasan yang
tidak diketahui penyebabnya.
5. Tahap Kelima
Stres tahap in ditandai dengan adanya kelelahan fisik secara mendalam,
tidak mampu menyelesaikan pekerjaan yang ringan dan sederhana, gangguan pada
sistem pencernaan semakin berat dan perasaan ketakutan dan kecemasan semakin
meningkat.
6. Tahap Keenam
Tahap ini merupakan tahap puncak dan seseorang mengalami panik dan perasaan
takut mati dengan ditemukan gejala seperti detak jantung semakin keras, susah
bernafas, terasa gemetar seluruh tubuh dan berkeringat, kemungkinan terjadi
kolaps atau pingsan.
Reaksi Tubuh Terhadap Stres
Stres yang dialami seseorang dapat menimbulkan reaksi
yang ada pada tubuh baik secara fisiolgis maupun psikologis. Di antara reaksi
tubuh tersebut seperti terjadi perubahan warna rambut, menurunnya ketajaman
mata karena kekenduran pada otot-otot mata, pada telinga terjadi gangguan
seperti adanya suara berdenging, penurunan konsentrasi, sering sakit kepala, ekspresi
wajah tampak tegang, mulut dan bibir terasa kering, kulit sering berkeringat
dan kadang-kadang panas, dingin dan juga akan dapat menjadi kering atau gejala
lainnya, terjadi sesak nafas, jantung berdebar-debar, pembuluh darah melebar
atau menyempit.
Manajemen Stres
Stres merupakan sumber dari berbagai penyakit pada
manusia. Apabila stres tidak cepat ditanggulangi atau dikelola dengan baik,
maka akan berdampak lebih lanjut seperti mudah terjadi gangguan atau terkena
penyakit. Untuk mencegah dan mengatasi stres agar tidak sampai ke tahap yang
paling berat, maka dapat dilakukan dengan cara :
1. Pengaturan Diet dan Nutrisi
Pengaturan diet dan nutrisi merupakan cara yang efektif dalam mengurangi
dan mengatasi stres melalui makan dan minum yang halal dan tidak berlebihan,
dengan mengatur jadwal makan secara teratur, menu bervariasi, hindari makan
dingin dan monoton karena dapat menurunkan kekebalan tubuh.
2. Istirahat dan Tidur
Istirahat dan tidur merupakan obat yang baik dalam mengatasi stres karena
dengan istirahat dan tidur yang cukup akan memulihkan keadaan tubuh. Tidur yang
cukup akan memberikan kegairahan dalam hidup dan memperbaiki sel-sel yang
rusak.
3. Olah Raga atau Latihan Teratur
Olah raga dan latihan teratur adalah salah satu cara untuk meningkatkan
daya tahan dan kekebalan fisik maupun mental. Olah raga dapat dilakukan dengan
cara jalan pagi, lari pagi minimal dua kali seminggu dan tidak perlu lama-lama
yang penting menghasilkan keringat setelah itu mandi dengan air hangat untuk
memulihkan kebugaran.
4. Berhenti Merokok
Berhenti merokok adalah bagian dari cara menanggulangi stres karena
dapat meningkatkan ststus kesehatan dan mempertahankan ketahanan dan kekebalan
tubuh.
5. Tidak Mengkonsumsi Minuman Keras
Minuman keras merupakan faktor pencetus yang dapat mengakibatkan terjadinya
stres. Dengan tidak mengkonsumsi minuman keras, kekebalan dan ketahanan tubuh
akan semakin baik, segala penyakit dapat dihindari karena minuman keras banyak
mengandung alkohol.
6. Pengaturan Berat Badan
Peningkatan berat badan merupakan faktor yang dapat menyebabkan timbulnya
stres karena mudah menurunkan daya tahan tubuh terhadap stres. Keadaan tubuh
yang seimbang akan meningkatkan ketahanan dan kekebalan tubuh terhadap stres.
7. Pengaturan Waktu
Pengaturan waktu merupakan cara yang tepat dalam mengurangi dan
menanggulangi stres. Dengan pengaturan waktu segala pekerjaaan yang dapat
menimbulkan kelelahan fisik dapat dihindari. Pengaturan waktu dapat dilakukan
dengan cara menggunakan waktu secara efektif dan efisien serta melihat aspek
prokdutivitas waktu. Seperti menggunakan waktu untuk menghasilkan sesuatu dan
jangan biarkan waktu berlalu tanpa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.
8. Terapi Psikofarmaka
Terapi ini dengan menggunakan obat-obatan dalm mengalami stres yang dialami
dengan cara memutuskan jaringan antara psiko neuro dan imunologi sehingga
stresor psikososial yang dialami tidak mempengaruhi fungsi kognitifafektif atau
psikomotor yang dapat mengganggu organ tubuh yang lain. Obat-obatan yang
digunakan biasanya digunakan adalah anti cemas dan anti depresi.
9. Terapi Somatik
Terapi ini hanya dilakukan pada gejala yang ditimbulkan akibat stres yang
dialami sehingga diharapkan tidak dapat mengganggu sistem tubuh yang lain.
10. Psikoterapi
Terapi ini dengan menggunakan teknik psikologis yng disesuaikan dengan
kebutuhan seseorang. Terapi ini dapat meliputi psikoterapi suportif dan
psikoterapi redukatif di mana psikoterapi suportif memberikan motivasi atau
dukungan agar pasien mengalami percaya diri, sedangkan psikoterapi redukatif
dilakukan dengan memberikan pendidikan secara berulang. Selain itu ada
psikoterapi rekonstruktif, psikoterapi kognitif dan lain-lain.
11. Terapi Psikoreligius
Terapi ini dengan menggunakan pendekatan agama dalam mengatasi permasalahan
psikologis mengingat dalam mengatasi permasalahn psikologis mengingat dalam
mengatasi atau mempertahankan kehidupan seseorang harus sehat secara fisik,
psikis, sosial, dan sehat spiritual sehingga stres yang dialami dapat diatasi.
Homeostatis
Merupakan suatu keadaan tubuh untuk
mempertahankan keseimbangan dalam menghadapi kondisi yang dialaminya. Proses
homeostatis ini dapat terjadi apabila tubuh mengalami stres yang ada sehingga
tubuh secara alamiah akan melakukan mekanisme pertahanan diri untuk menjaga
kondisi yang seimbang, atau juga dapat dikatakan bahwa homeostatis adalah suatu
proses perubahaan yang terus menerus untuk memelihara stabilitas dan
beradaptasi terhadap kondisi lingkungan sekitarnya.
Homeostatis yang terdapat dalam tubuh
manusia dapat dikendalikan oleh suatu sistem endokrin dan syaraf otonom. Secara
alamiah proses homeostatis dapat terjadi dalam tubuh manusia. Dalam mempelajari
cara tubuh melakukan proses homeostatis ini dapat melalui empat cara di
antaranya:
1. Self regulation di mana sistem ini terjadi secara otomatis pada orang yang
sehat sepserti dalam pengaturan proses sistem fisiologis tubuh manusia.
2. Berkompensasi yaitu tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidaknormalan dalam
tubuh.
3. Dengan cara sistem umpann balik negatif, proses ini merupakan penyimpangan
dari keadaan normal segera dirasakan dan diperbaiki dalam tubuh dimana apabila
tubuh dalam keadaan tidak normal akan secara sendiri mengadakan mekanisme umpan
balik untuk menyeimbangkan dari keadaan yang ada.
4. Cara umpan balik untuk mengkoreksi suatu ketidakseimbangan fisiologis.
Konsep Adaptasi
Adaptasi merupakan suatu proses
perubahan yang menyertai individu dalam berespons terhadap perubahan yang ada
di lingkungan dan dapat mempengaruhi keutuhan tubuh baik secara fisiologis
maupun psikologis yang akan menghasilkan perilaku adaptif.
Macam-Macam Adaptasi
1.Adaptasi Fisiologis
Adaptasi ini merupakan proses penyesuaian tubuh secara alamiah atau secara
fisilogis untuk mempertahankan keseimbangan dari berbagai faktor yang
menimbulkan atau mempengaruhi keadaan menjadi tidak seimbang. Adaptasi
fisiologis dibagi menjadi dua yaitu :
a. LAS (Local Adaptation Syndroma), yaitu apabila kejadiannya atau adaptasi
bersifat lokal seperti ketika daerah tubuh atau kulit terkena infeksi, maka
akan terjadi daerah sekitar kulit tersebut kemerahan, bengkak, nyeri, panas,
dan lain-lain yang sifatnya lokal atau pada daerah sekitar yang terkena.
b. GAS (General Adaptation Syndroma), yaitu reaksi lokal yang tidak dapat
diatasi dapat menyebabkan gangguan secara sistemik tubuh akan melakukan proses
penyesuaian.
Pada adaptasi fisiologi melalui tiga tahap yaitu tahap alarm reaction,
tahap resistensi dan tahap akhir.
2. Adaptasi Psikologi
Seseorang yang menghadapi stress akan mengalami kondisi-kondisi yang tidak
mengenakkan secara psikis seperti timbulnya rasa cemas, frustasi, terancam, tak
tentram yang semuanya itu berdampak pada munculnya suatu kontak konflik dalam
jiwa mereka. dan konflik tersebut diekspresikan dalam bentuk kemarahan atau
ekspresi-ekspresi lain yang dapat membuat orang tersebut merasa sedikit nyaman
atau terlepas dari stress yang dihadapinya.
3. Adaptasi Sosial Budaya
Setiap lingkungan sosial masyarakat mempunyai tatanan budaya
masing-,masing. Antara lingkungan satu dan yang lainnya tentu memiliki budaya
berbeda-beda. Perbedaan tersebut yang akhirnya menuntut setiap orang
beradaptasi jika hal itu dapat dilakukan dengan baik maka akan tercipta
keseimbangan. Namun jika hal tersebut tidak dapat dilakukan bukanlah suatu hal
yang tidak mungkin jika orang tersebut akan mengalami stress.
4. Adaptasi Spiritual
Setiap agama dan kepercayaan mengandung ajaran yang hendaknya harus
dijalankan oleh penganutnya. Ajaran-ajaran ini tentunya juga harus turut andil
dalammengatur perilaku manusia ini. Oleh karena itu dalam rangka memenuhi
ajaran-ajaran tersebut pasti terjadi perubahan dalam perilaku manusia.
Kesimpulan
Bahwasannya stress itu ada dan berasal dari lingkungan, kondisi dirinya,
serta pikiran. Penyebab stress dianggap suatu hal yang biasa dimana didalamnya
dapat merespon apa yang terjadi pada hubungan stresor, dianggap positif karena
adanya interaksi individu dan lingkungan. Stress dapat mempengaruhi
sifat dari stresor seperti lingkungan baik secara fisik, psikososial maupun
spiritual serta dapat mempengaruhi status kesehatan seseorang.
Stress yang dialami seseorang tidak
mungkin secara langsung beberapa tahap akan muncul dalam diri seesorang
tersebut, apabila stress tidak dapat ditanggulangi maka akan berdampak lebih
lanjut. Oleh, sebab itu terapkanlah sebuah manajemen agar keadaan seesorang
tersebut masih bisa terkontrol
|
KELOMPOK 4 :
1. AI GITA AGUSTINA K
2. ANANDA TRIRAHAYU
3. DINI DINIATY
4. SINTIA JULIANTI
KELAS : X.PERAWAT
SMK KESEHATAN BHAKTI KENCANA CITEUREUP
JL.RAYA
TAJUR KP.BABAKAN DES.TARIKOLOT
CITEUREUP
– BOGOR
Desert Strike Resort Casino at Desert Strike Casino in
BalasHapusThe Desert Strike Resort is located in the south end of the septcasino country, 1xbet korean near the popular choegocasino Red Desert Road and the historic Red Desert Road. Casino.